Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Diagram Penyaluran Pembiyaan Pada Bank Syariah


Contoh Diagram Penyaluran Pembiyaan Pada Bank Syariah | Dalam menjalankan fungsi intermediasi keuangan, Bank Syariah melakukan penyaluran pembiayaan dengan tujuan Modal kerja, Investasi dan konsumtif, untuk itu di butuhkan diagram pembiyaan sebagai panduan awal untuk Account Officer dalam melakukan proses penyaluran pembiayaan.

Pembiayaan Modal Kerja

Pembiyaan modal kerja merupakan pembiayaan yang memenuhi ketersediaan inventori nasabah, seperti pembelian barang sembako untuk toko sembako, pembelian bahan material untuk toko bahan bangunan, pembelian pakaian untuk toko pakaian.

Pembiyaan modal kerja menggunakan skema Jual beli (Akad murabahah) yang di mana bank menetapkan harga beli awal di tambah dengan margin keuntungan yang di peroleh bank, harga beli di tambah margin di sebut dengan harga jual, harga jual inilah yang yang menjadi kewajiban nasabah sesuai dengan jangka waktu yang telah di sepakati.
Bank Syariah
Skema jual beli baru bisa di jalan ketika antara bank dan nasabah telah sepakat dengan porsi harga beli dan margin keuntungan bank, tentunya harga beli dan margin keuntungan bank ketidak pernah berubah walaupun terjadi krisis ekonomi.

Selain skema jual beli, pembiyaan modal kerja dapat juga menggunakan skema kerja sama dan bagi hasil (Musyarakah dan Mudharabah), yang di mana Bank Syariah memberikan tambahan modal kerja ke pada nasabah dengan tujuan meningkatkan aset bersama, apabila omzet usaha nasabah meningkat maka nasabah akan memberikan bagi hasil ke bank syariah.

Pembiayaan Investasi

Pembiayaan investasi merupakan pembiayaan yang memenuhi kelengkapan alat pendukung dalam mendorong pertumbuhan usaha nasabah seperti pembelian mesin bordir untuk usaha jasa bordir, mesin penggiling untuk usaha penggilingan bakso, perkakas untuk usaha bengkel, mesin jahit untuk usaha penjahit, selain untuk melengkapi peralatan usaha pembiayaan investasi juga bertujuan untuk pembelian aset yang nantinya di pergunakan sebagai tempat usaha seperti, pembelian tanah, tanah dan bangunan dan los kios.

Pembiayaan investasi seperti di atas menggunakan akad murabahah (jual beli) karena barang yang di beli oleh Bank berkaitan dengan kebutuhan usaha.

Beda halnya ketika nasabah bermohon pembiyaan investasi untuk pembelian tanah dan bangunan namun tanah dan bangunan tersebut tidak di pergunakan untuk kepentingan usaha, maka skema yang digunakan adalah skema sewa menyewa (Akad Ijarah), yang di mana bank akan menyewakan tanah dan bangunan  kepada nasabah, jika fasilitas pembiayaan lunas, maka nasabah dapat  memiliki seutuhnya tanah dan bangunan tersebut.

Pembiayaan konsumtif 

Pembiayaan konsumtif merupakan pembiayaan yang memenuhi kebutuhan pribadi nasabah, pembiyaan konsumtif umumnya di peruntukan bagi nasabah yang memiliki pendapatan tetap, seperti Pensiunan, PNS, karyawan BUMN dan swasta.

Salah satu bank syariah yang memiliki produk pembiayaan menggunakan akad ijarah adalah bank BRI Syariah, produk yang di maksud adalah produk purna faedah BRI Syariah iB dan multi faedah BRI Syariah iB yang dimana Produk purna faedah BRI Syariah iB di peruntukan bagi Pensiunan, sedangkan produk Multi Faedah BRI Syariah iB di peruntukan bagi PNS, karyawan BUMN maupun swasta.

Dari ketiga tujuan pembiayaan di atas tentu dalam penyaluran nya memperhatikan prinsip kehati-hatian dan mitigasi resiko yang memadai, oleh karena itu di butuhkan diagram alur proses penyaluran pembiayaan sebagai panduan bagi Account Officer Bank Syariah dalam menyalurkan pembiayaan.

Diagram penyaluran pembiayaan yang di ulas pada artikel ini merupakan diagram penyaluran pembiayaan secara umum pada Bank BRI Syariah, sebab beda bank syariah beda pula diagram penyaluran nya.

Diagram penyaluran pembiayaan ini di ulas dalam bentuk tulisan, bukan berbentuk gambar, Sahabat ilmu dapat membuat nya sendiri diagram berbentuk gambar.

Diagram Proses Penyaluran Pembiayaan Pada Bank BRI Syariah

✓ Nasabah menyerahkan dokumen pengajuan pembiyaan (modal kerja, investasi, konsumtif) ke Account Officer Bank BRI Syariah.

✓ Account Officer Bank Syariah Akan melakukan pengecekan nomor KTP melaui Sistem Layanan Informasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (SLIK - OJK), Jika tidak lolos pengecekan SLIK, berkas pengajuan tidak dapat di proses.

✓ Jika lolos pengecekan SLIK, maka Account Officer akan melakukan survei awal ke lokasi usaha dan lokasi jaminan nasabah, jika hasil dari penilaian awal  Account Officer tidak memenuhi syarat maka proses tidak dapat di lanjutkan.

✓ Jika memenuhi syarat, Account Officer akan membuat proposal pembiyaan kemudian di serahkan kepada komite pembiyaan.

✓ Komite pembiyaan akan melakukan survei ke tempat usaha dan lokasi jaminan, jika tidak memenuhi syarat maka proses tidak dapat di lanjutkan.

✓ Jika memenuhi syarat, komite pembiayaan akan memberikan covenan putusan untuk di penuhi oleh Account Officer.

✓ Account Officer akan menyiapkan dokumen akad, Lalu di serahkan kepada bagian Administrasi pembiyaan.

✓ Bagian administrasi pembiyaan akan menghubungi nasabah untuk melakukan penandatanganan akad.

✓ Bagian administrasi akan melakukan otorisasi, kemudian di teruskan ke Bagian operasional.

✓ Bagian Operasional akan melakukan otorisasi, sehingga dana pembiayaan telah tersedia di Rekening nasabah.

✓ Account Officer akan menginformasikan ke nasabah, bahwa dana pembiayaan telah dapat dilakukan penarikan.

Itulah Diagram Penyaluran Pembiyaan Pada Bank Syariah, informasi detail nya sahabat ilmu  dapat mengunjungi kantor cabang Bank Syariah terdekat di kota anda. Semoga bermanfaat.

Baca Juga:
Mengenal Produk Bri Syariah
Cara Mengajukan Pembiayaan KUR BRI Syariah
Cara Pengajuan Pembiayaan Umroh BRI Syariah
Cara Mudah Pengajuan Pembiayaan Pensiun Di Bank Syariah Mandiri